21 Sep 2013

Tantangan pendidikan dalam menghadapi IPTEK

           Dalam membanjirnya informasi dan komunikasi sekarang ini, perkembangan pesat dalam informasi dan komunikasi serta sistem penyerapan ilmu yang berubah menyebabkan tugas dan fungsi pusat sumber belajar juga sangat berubah. Generasi pemuda
Indonesia saat ini, waktu dan perhatiannya sudah tersita oleh game dan internet.Pemakaian warung internet ( warnet ) dan game station  yang terseber dimana – mana saat ini, pemanfaatannya oleh konsumen dirasa masih kurang mencerdaskan pemakai yang notabenenya kaum muda, belum lagi mereka yang kecanduan game.
            Sekarang ini dapatkah pusat sumber belajar tradisional bertahan dalam dunia informasi dan komunikasi sekarang ini.
-          Bagaimanakah bentuk pusat sumber belajar masa depan ?
-          Bagaimanakah tugas dan peran pusat sumber belajar ?
-          Apakah pusat sumber belajar tradisional akan hilang dan apa penggantinya?
-          Ataukah akan muncul pusat sumber belajar baru yang akan menjadi poros kemajuan dan penyerapan IPTEK ?
Barangkali dari permasalahan tersebut diatas serta melihat E – education kedepan, maka perlu membuat terobosan dalam paradigma baru sebagai alternatif yang bisa membuat masyarakat khususnya kaum muda menjadi senang dan termotivasi dalam belajar  dengan minat yang tinggi serta mau belajar secara otodidak melalui modul E-Learning. Salah satunya adalah melalui SENTRA EDUTAIMENT yang ditawarkan merupakan sebuah paradigma baru dalam era pendidikan digital sebagai pusat sumber belajar digital yang modern dan menyenangkan berbasis E-Learning multimedia.Oleh sebab itu tempat ini sangat membantu masyarakat luas, khususnya kaum muda, sebagai media alternatif dalam membantu proses belajar dan pembelajaran dirumah maupun disekolah sehingga akan lebih meningkatkan kualitas berfikir.
            Adapun tujuan dari gagasan sentra edutaiment berbasis E-Learning multimedia ini adalah :
1.      Program ini salah satu cara inovatif untuk dapat dipakai dengan melakukan dan mendistribusikan ilmu pengetahuan disegala bidang , juga sebagai solusi pendidikan yang murah, praktis dan komuikatif.
2.      Sangat membantu siswa TK/SD/SLTP/SMA, guru, mahasisiwa, dosen serta masyarakat umum lainnya.
3.      Dapat membantu menyiapkan bahan ajar untuk kebutuhan user sesuai dengan bidang studi yang diperlukan.
4.      Dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan pendidikan murah yang berkualitas dengan pola pendidikan alternatif yang hemat biaya.

`Kita telah memasuki abad 21 yang dikenal dengan abad pengetahuan. Para peramal masa depan mengatakan sebagai abad pengetahuan karena pengetahuan akan menjadi landasan utam sebagai aspek kehidupan  ( Trilling dan Hood, 1999 ). Abad pengetahuan merupakan suatu era dengan tuntutan yang lebih rumit dan menantang, suatu era dengan spesifikasi tertentu yang sangat besar pengaruhnya terhadap dunia pendidikan dan lapangan kerja. Trilling dan Hood (1999) mengemukakan bahwa perhatian utama pendidikan diabad 21 adalah untuk mempersiapkan hidup dan kerja bagi masyaraakat.Tibalah saatnya menoleh  sejenak kearah pandangan dengan sudut yang lebih luas mengenai peran – peran utama yang akan semakin dimainkan oleh pembelajaran dan pendidikan dalam masyarakat yang berbasis pengetahuan.
Pendidikan diabad pengetahuan menuntut adanya manajemen pendidikan yang modern dan profesional dengan bernuansa pendidiikan. Lembaga – lembaga pendidikan diharapkan mampu mewujudkan peranannya secara efektif dengan keunggulan kepemimipinan, staf, proses belajar-mengajar, pengembangan staf, kurikulum, tujuan dan harapan, iklim sekolah, penilaian diri, komunikasi dan keterlibatan orang tua atau masyarakat tidak kalah pentingnya adalah sosok penampilan guru yang ditandai dengan keunggulan dalam nasionalisme dan jiwa juang, keimanan dan ketakwaan, penguasaan Iptek, etos kerja dan disiplin, profesionalisme, kerjasama dan belajar dengan lahir bathin.
Pendidikan mempunyai peranan penting untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki keberdayaan dan kecerdasan emosional yang tinggi dan menguasai mega skill yang mantap, untuk itu lembaga pendidikan dalam berbagai jenis dan jenjang memerlukan pencerahan dan pemberdayaan dalam dalam berbagai aspeknya.

Gambaran Pembelajaran diabad Pengetahuan
Praktek pembelajaran yang terjadi sekarang  masih didominasi pola atau paradigma yang banyak dijumpai diabad industri. Pada abad pengetahuan paradigma yang digunakan jauh berbeda dengan abad industri. Galbreath (1999) mengemukakan bahwa pendekatan pembelajaran yang digunakan pada abad pengetahuan adalah pendekatan campuran yaitu perpaduan antara pendekatan belajar dari guru, belajar dari siswa lain, dan belajar pada diri sendiri.
Akhirnya yang paling penting, paradigma baru pembelajaran ini memberikan peluang dan tantangan yang besar bagi perkembangan profesional, baik pada preservise dan inservise  guru –guru kita,. Dibanyak hal, paradigma ini menggambarkan redefinisi pengajaran dan peran –peran yang dimainkan guru dalam proses pembelajaran. Meskipun kebutuhan untuk merawat , mengasuh , menyayangi dan mengembangkan anak kita secara maksimal itu akan selalu tetap berada dalam genggaman pengajaran, tuntutan – tuntutan baru abad pengetahuan menghasilkan sederet prinsip pembelajaran baru dan perilaku yang harus dipraktekkan. Berdasarkan gambaran pembelajaran diabad pengetahuan diatas, nampaklah bahwa pentingnya pengembangan profesi guru dalam menghadapi tantangan ini.
Pengembangan profesionalisme guru menjadi perhatian secara global, karena guru memiliki tugas dan peran  bukan hanya memberikan informasi – informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang mampu bertahan dalam era hiperkompetisi. Tugas guru adalah membantu peserta didik agar mampu melakukan adaptasi terhadap berbagai tantangan kehidupan serta desakan yang berkembang dalam dirinya.Pemberdayaan peserta didik ini meliputi aspek – aspek kepribadian terutama aspek intelektual, sosial, emosional, dan keterampilan. Tugas mulia ini menjadi berat karena bukan saja guru harus mempersiapkan generasi muda memasuki abad pengetahuan melainkan harus mempersiapkan diri agar tetap eksis, baik sebagai individu maupun sebagi profesional.

Kesimpulan dan Saran
Memperhatikan peran guru dan tugas guru sebagai determinan baik keberhasilan pendidikan maka keberadaan dan peningkatan profesi guru menjadi wacana yang sangat penting. Pendidikan diabad pengetahuan menuntut adanya managemen modern dan professional dengan bernuansa pendidikan.
Kemerosotan pendidikan bukan karena diakibatkan oleh kurikulum tetapi oleh kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan keengganan belajar siswa.
Profesionalisme menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan managemen beserta strategi penerapannya. Profesionalisme bukan sekedar pengetahuan teknologi dan managemen tetap lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Laporan Observasi Toko

LAPORAN OBSERVASI TOKO ALFAMART PETALING JAYA, SUNGAI GELAM, MUARO JAMBI ...