24 Sep 2013

Paragraf Deskripsi

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar belakang
Materi menulis biasanya berkaitan dengan paragraph atau wacana. Sebelum pembelajar mendalami wacana secara luas , alangkah baiknya memahami paragraf  dahulu, jika ada materi mengarang ( komposisi ) , materi paragraf haruslah menjadi pemahaman komposisi, artinya, pengajaran menulis, pembelajar bias ditugasi membuat surat, konsep monolog (pidato ) atau konsep dialog atau iklan.
Paragraf terdapat dalam pemakaian bahasa secara
tertulis. Sebuah paragraf terdiri dari atas beberapa kalimat atau lebih dari satu kalimat.
Deskripsi lebih menekankan pengungkapannya melalui kata – kata , walapun untuk membuat deskripsi yang baik, penulis harus mengadakan identifikasi terlebih dahulu, namun pengertian deskripsi hanya meyangkut pengungkapan melalui kata –kata . Dengan mengenal cirri-ciri obyek garapan, penulis dapat menggambarkan secara verbal objek yang ingin diperkenalkan kepada para pembaca.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1                    Apa yang dimaksud dengan paragraf deskripsi ?
1.2.2                    Apa saja pola yang dikembangkan dengan paragraf deskripsi ?
1.2.3                    Apa saja cirri-ciri paragraf deskripsi ?
1.2.4                    Apa media yang digunakan dalam paragraf deskripsi ?
1.3  Tujuan
1.3.1                    Untuk mengetahui pengertian paragraf deskripsi.
1.3.2                    Untuk mengetahui pola –pola pengembangan paragraf deskripsi.
1.3.3                    Untuk mengetahui cirri-ciri paragraf deskripsi.
1.3.4                    Untuk mengetahui media yang digunakan.


BAB II
PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Paragraf Deskripsi
            Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci.
            Deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek itu seolah –olah berada didepan mata kepada pembaca ( Keraf 1995: 16 ). Paragraf deskripsi merupakan penggambaran suatu keadaan dengan kalimat – kalimat sehingga menimbulkan kesan yang hidup. Penggambaran atau lukisan itu harus disajikan sehidup-hidupnya, sehingga apa yang dilukiskan itu hidup didalam angan-angan pembaca
2.2    Pola –poal pengembangan paragraf deskripsi
1.      Pola Pengembangan Pengamatan ( Obeservasi )
Paragraf deskripsi pengamatan dikembangkan dengan melakukan pengamatan terhadap objek yang akan dideskripsikan. Pembaca seolah –olah dapat melihat atau mengalami sendiri tentang objek yang dilukiskan.
            Contoh :
            Setiap sore terlihat awan mendung menggantung. Awan mendung dianggap pertanda akan turun hujan. Awan bergulung –gulung tertiup angin . Ada yang bersatu dengan awan lain. Ada juga yang berpencar. Tidak lama petir menyambar. Kemudian hujanpun turun. Hujan turun dengan sangat sangat deras. Air mengalir kesegala arah dan menggenang dimana-mana. Rupanya peresapan air kedalam tanah semakin berkurang akibat betonasi.

2.      Pola pengembangan Fokus
Paragraf deskripsi fokus dikembangkan dengan pola menonjolkan suatu bagian objek yang dideskripsikan. Perhatian pembaca atau pendengar terfokus pada bagian objek yang dideskripsikan. Paragraf ini menggunakan pilihan kata atau kalimat yang tepat dan menarik perhatian pembaca dan pendengar.
Contoh :
Suasana pagi hari di Taman Wisata Parangtritis sangat sejuk dan dingin, kicau burung besahut—sahutan , semilir angina sepoi-sepoi menambah sejuknya udara pagi. Warna – warni bunga ditaman membuat orang betah duduk.Taman dihiasi pepohonan. Taman juga dihiasi dengan patung unggas bangau putih. Patung-patung  itu terlihat sangat unik . Ditengah kolam tedapat kolam. Ditengah kolam terdapat air mancur. Aneka mainan anak-anak turut melengakapi taman wisata parangatrirts.

2.3  Ciri –ciri paragraf deskripsi
            Paragraf dekripsi memiliki cirri-ciri yang sangat khas, yaitu bertujuan untuk melukiskan suatu objek.
1.      Dalam paragraf deskripsi, hal-hal yang menyentuh panca indra dijelaskan secara detail atau terperinci. Inilah cirri-ciri paaragraf deskripsi yang menonjol.
2.       Ciri lain adalah penyajian urutan ruang, penggambaran atau pelukisan berupa perincian disusun secara berurutan.
3.      Ciri deskripsi dalam penggambaran benda atau manusia didapat dengan mengamati bentuk, warna dan  keadaan objek secara detail atau terperinci menurut daya tangkap penulis.
4.      Dalam paragraf deskripsi, unsur perasaan lebih tajam daripada fikiran.

2.4  Media Gambar
      

BAB III
PENUTUP


3.1 Simpulan
            Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan ini berkaitan  dengan keterampilan lain, yakni membaca. Dalam kurikulum keterampilan ini dapat diwujudkan dalam bentuk menulis. Sebagaimana materi lainnya, materi ini pun seharusnya disajikan secara bertahap kepada siswa. Karena menulis merupakan lanjutan yang cukup kompleks, materi yang diajarkan  sebelumnya harus benar-benar dipahami dahulu oleh guru atau pembelajar mengingat materi tersebut merupakan prasyarat, misalkan menyusun kalimat. Metode dan teknik yang tepat dapat memberikan hasil yang maksimal terhadap materi ini.
           
3.2  Saran

            Seperti yang telah diuraikan diatas, pengembangan Keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan media gambar lebih tepat dipakai dalam pengajaran.Mudah –mudahan kita dapat memahami dan juga dapat menjadikan media sebagai sarana belajar yang baik.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Laporan Observasi Toko

LAPORAN OBSERVASI TOKO ALFAMART PETALING JAYA, SUNGAI GELAM, MUARO JAMBI ...