15 Sep 2013

Contoh Karya Ilmiah di Universitas Terbuka

ABSTRAK
Pendidikan merupakan suatu hal sangat penting dalam mencercaskan kehidupan bangsa, kemampuan guru dalam proses belajar mengajar berpengaruh terhadap keberhasilan  tujuan pembelajaran. Guru dituntut untuk mampu menentukan strategi dan model pembelajaran.
Pembelajaran yang berkualitas akan dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran IPS pada SDN 148/IX Petaling menunjukkan belum berkembangnya partisipasi belajar siswa untuk bicara, bertanya, menanggapi, menjawab serta kerjasama antar siswa. Belum berkembangnya partisipasi siswa menyebabkan rendahnya hasil yang diperoleh dengan rata – rata kelas  rendah sehingga diperlukan tindakan kelas.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran penelitian ini berpegang pada teori yang relevan berdasarkan kerangka teori dalam penelitian tindakan kelas adalah model mengajar diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan pencapaian pengajaran akan lebih efektif.
Setting penelitian ini dilakukan pada kelas V SDN/IX Petaling dilakukan pada tiga siklus, terdiri dari tahap –tahap, pencernaan tindakan, monitoring refleksi dan revisi dengan tujuan untuk mendapatkan data empiris yang menegaskan tentang pengunggulan model pembelajaran melalui diskusi kelompok.
Hasil penelitian menunjukkan partisipasi siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada tiap – tiap siklus terdapat peningkatan.
Berdasarkan hasil penelitian ini metode diskusi kelompok dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar. Untuk itu diharapkan metode diskusi kelompok dapat dipergunakan oleh guru untuk meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa.


PENDAHULUAN

I.            Latar belakang
Dalam era pembangunan yang sedang dilaksanakan sekarang ini, pendidikan mempunyai peran penting untuk mencapai menusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat menopang lajunya pembangunan, sertai dengan sikap yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang berbudaya, berkepribadian, dan sesuai dengan falsafah Negara Indonesia.
Menurut undang – undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
Oleh karena itu pendidikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat berperan serta dalam upaya percepatan pembangunan yang dilandasi oleh sikap dan etika kepribadian bangsa Indonesia.
Selain itu dalam GBHN 1992 – 2004 menggariskan visi sebagai berikut : membentuk manusia Indonesia yang mandiri, beriman, bertaqwa, berkhlak mulia,cinta tanah air, berdasarkan hokum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin.
Pendidikan adalah usaha sadar menyiapkan anak – anak didik melalui kegiatan pengajaran dan latihan bagi peranannya di masa mendatang (Anonim 1992). Usaha yang dimaksud bertujuan untuk membawa anak didik kearah tingkat kedewasaan, sehingga ia mampu bewrdiri sendiri untuk hidup ditengah – tengah masyarakat.
Adapun tujuan pendidikan IPS adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan kemapuan memahami, menghayati dan menyakini nilai – nilai IPS sebagai dasar kehidupan bagi masyarakat dan bernegara, sehingga menjadi warga Negara yang bertanggung jawab dan dapat  diandalkan serta memberi bekal kemampuan belajar lebih lanjut (Anonim 1995).
Dalam proses belajar mengajar merupakan interaksi atau hubungan timbale balik antar siswa dengan guru dan antar sesame siswa.dalam setiap interaksi belajar disekolah ditandai dengan sejumlah unsur, yaitu tujuan yang hendak dicapai siswa dan guru, bahkan pelajar, metode yang digunakan untuk mencapaikan situasi belajar, dan penilaian yang berfungsi untuk mengukur seberapa jauh ketercapaian tujuan pendidikan (Anonim 1994). Hasil penilaian dan pengujian dapat digunakan  untuk melihat pencapaian tujuan pendidikan.
Penilaian pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting, berdasarkan hasil penilaian bisa diperoleh informasi mengenai tingkat pencapaian tujuan pendidikan. Penilaian yang dilakukan juga dimaksudkan untuk mengetahui tingkat perkembangan peserta didik dan dapat dilihat dari tingkat pencapaian atau tingkat penguasaan materi pelajaran.
Secara umum tujuan belajar ada tiga yaitu :
1.   Belajar untuk mendapatkan pengetahuan. Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir, tujuan inilah yang memiliki kecenderungan yang lebih besar dalam perkembangan kegiatan belajar.
2.   Menanamkan konsep dan ditampilkan keterampilan yang bersifat jasmani dan rohani.
3.   Pembentukan sikap. Dalam menumbuhkan sikap mental, prilaku anak didik guru harus bijak dan hati – hati dalam pendekatannya.
Dalam pendidikan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), guru dituntut memiliki kemampuan dalam menentukan strategi dan modal yang digunakan. Metode pembelajaran. Proses pembelajaran yang optimal memungkinkan hasil belajar yang optimal pula, adanya koleksi antara proses pengajaran dengan hasil yang dicapai . makin besar usaha untuk menciptakan kondisi proses pengajaran itu (Sujana,1987:27).
Upaya mengoptimalkan proses pembelajaran perlu tindakan segera mungkin dan karenanya penelitian tindakan kelas ini mengambil judul : “ Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui metode diskusi kelompok di kelas V SDN 148/IX Petaling”.



II.            Masalah dan Pembahasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalahdalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ø  Apakah model diskusi kelompok dalam proses belajar mengajar dapat mengingkatkan hasil belajar siswa?
Ø  Apakah siswa bisa menangkap pertanyaan dari guru dan didisdusikkan dalam kerja kelompok.
III.            Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian tindakan ini adalah:
  1. Untuk mengetahui bila menggunakan metode diskusi kelompok, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
IV.            Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
  1. Bagi guru : Dengan dilaksanakan nya tindakan kelas ini guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi dapat memberbaiki dan meningkatkan  sistem pembelajaran dikelas, sehingga permasalahan – pemasalahan yang dihadapi, baik oleh murid, guru materi pembelajaran lainnya dapat diminimalkan.
  2. Bagi siswa : Hasil Penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang bermasalah di kelas tersebut dalam pembelajaran IPS.






























BAB II
PEMBAHASAN

I.      Metode Belajar Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajar, dimana siswa diharapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pertanyaan atau pernyataan yang bersifat problematic untuk membahas suatu pokok bahasan dipecahkan bersama.
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru disekolah. Didalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi dimana interaksi antara dua siswa atau lebih yang terlibat, saling memberikan informasikan,pengalaman, pemecahan masalah, salingtukar menukar pendapat semuanya bias ikut aktif berpartisipasi.
Metode diskusi ada kebaikan dan kekurangan antara lain adalah :

a.       Kebaikan Metode Diskusi
1.      Motivasi kreatifitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan prakarsa dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
2.      Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
3.      Memperluas wawasan.
4.      Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mencapaui mufakat dalam memecahkan suatu masalah.
5.      Memupuk nilai sikap dan etika sopan santun

b.      Kekurangan Metode Diskusi
1.      Tidak dapat dipakai dalam kelompok belajar.
2.      Mungkin ada siswa yang suka menonjolkan diri.

A. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi
Pemimpin diskusi harus memperhatikan :
a.    Partisipasi anggota diskusi
b.   Hindari monopoli pendapat sendiri, hargai pendapat peserta diskusi
c.    Ciptakan suasana yang harmonis
d.   Perhatikan penggunaan waktu yang tepat guna
e.    Usahakan dinamis dan demokratis dalam diskusi
Didalam pelaksanaan diskusi sebagai metode mengajar perlu diketahui bahwa ini akan menimbulkan nilai – nilai yang berbeda.

B.     Pengertian Pembelajaran
1.      Metode Diskusi dilakukan :
a. Setelah soal diserahkan sebaiknya pemecahannya diserahkan kepada siswa
b.   Untuk menimbulkan kesanggupan pada anak didik
c.    Untuk mencari sesuatu keputusan pada sesuatu masalah

2.      Cara Pelaksanaan
Untuk melaksanakan metode diskusi guru harus memberikan pertolongan berupa pertanyaan atau problem sebagai perangsang bimbingan dan penghargaan.
Syarat – syarat pertanyaan sebagai berikut :
a.    Harus mengandung nilai – nilai diskusi jangan hanya satu jawaban
b.   Harus merangsang adanya permunculan pemecahan masalah
c.    Sebaiknya jawaban peserta lebih dari Satu.
d.   Harus membutuhkan pertimbangan, perbandingan jawaban dengan kenyataan.

C.     Tujuan Metode Diskusi
Untuk melaksanakan metode diskusi adalah agar siawa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara membahas dan memecahkan masalah tertentu (Anonim 1956):
1.   Menimbulkan dan membina sikap serta perbuatan siswa yang demokrasi
2.   Memupuk rasa kerjasama, sikap  toleransi dan rasa social
3.   Membina kemampuan untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa yang lebih baik dan benar
4.   Menimbulkan dan mengembangkan sikap dan cara berpikir siswa kritis, analis dan logis.

D.    Tugas Guru dalam Metode Diskusi
1.      Sebagai pengatur lalu lintas pembelajaran diskusi
a.       Semua saran atau pendapatan harus melewati pemimpin diskusi
b.      Mencegah terjadinya monopoli pendapat
c.       Semua anggota turut serta menyampaikan usul
d.      Pemberian harus bergiliran dan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta sopan
2.   Sebagai juru pencagah diskusi
a.       Guru harus mampu memonitoring jalannya diskusi
b.      Guru harus adil dan bijakasana
c.       Guru harus bias mengambil solusi terbaik

E.        Alasan menggunakan Metode Diksusi
Alas an menggunakan metode diskusi adalah merupakan forum pembicaraan yang dipimpin oleh seorang pemimpin diskusi dengan proses pembicaraan yang terarah pada pemahaman dan pertimbangan mengenai suatu masalah dengan disertai oleh pertukaran ide, pendapat, pengalaman serta saran dari peserta diskusi sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan yang dapat diterima oleh peserta diskusi.

F.      Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teoritik diatas, maka hipotesis pernilaian tindakan kelas ini adalah : bila diterapkan metode diskusi kelompok kecil, maka pertisipasi belajar siswa akan meningkat hasil belajar siswa.








PENUTUP

I.            Kesimpulan
Peranan Model diskusi kelompok dalam kegiatan proses belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di Kelas V SDN 148/IX Petaling yang sangat meningkat.

II.            Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dikemukakan saran sebagai berikut :
1.   Bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa, Model Pembelajaran Diskusi kelompok dapat dipertimbangkan untuk ditetapkan oleh guru SDN 148/IX Petaling itu sendiri.
2.   Perlu diadakan penelitian tindakan kelas dengan model diskusi kelompok dikelas V untuk meningkatkan kemampuan bertanya siswa, memberikan jawaban, menanggapi dan berkerjasama dalam proses pembelajaran IPS.

















DAFTAR PUSTAKA

1.      Bower dan hilgar, (1981:1,2) Pengertian Belajar
2.      Fontona, (Gagne 1985: 2) Pengertian Belajar
3.      Gagne, Briggs dan wager, (1992 : 15 ) Pengertian Pembelajaran
4.      Rochman dan Moese, (1994 : 79) Faktor – factor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran
5.      Syaful dan Aswan, (1995 : 5) strategi Pembelajaran Melalui Metode Diskusi Kelompok
6.      Arikunto, (1995 : 245) Kriteria Keberhasilan
7.      Tujuan Metode Diskusi Anonim, (1956)





















BAB III
METODE PENILAIN
   I.     Seting Penilaian
Penilaian dilakukan pada SDN 148/IX Petaling Kabupaten Muaro Jambi Kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 38 siswa yang terdiri dari 24 orang siswa laki – laki dan 14 orang perempuan. Selama ini guru dalam mengajar mata pelajaran IPS kurang menarik minat belajar siswa, sehingga aktivitas siswa dalam belajar bersifat monoton dan kurang aktif.

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, apakah dengan kegiatan diskusi yang dilakukan dapat memberi dan mendorong siswa agar selalu tampil memberikan dan mengemukakan pendapat dan rajin bertanya terhadap hal – hal yang belum dimengerti sesuai tingkat kemampuan siswa, serta dengan tujuan yang akan dicapai.

II.     Prosedur penilaian
Prosedur penilaian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus, tiap – tiap siklus dilaksanakan satu kali tatap muka. Satu kali tatap muka berlangsung selama 90 menit. Untuk dapat melihat jumlah kesalahan yang dibuat siswa dalam memahami teknik kerjasama atau kelompok dan pertentase kebenaran siswa dalam mengemukakan pendapat. Tanya dalam memontum diskusi kelompok dengan pemecahan masalah maka diagnostik yang berfungsi sebagai evaluasi awal.

Sedangkan observasi awal dilakukan mengetahui teknik yang tepat yang akan diberikan dalam rangka membangkitkan gairah siswa didalam mengemukakan pendapat dan bertanya.
Dengan berpatokan pada refleksi awal, maka dilaksanakan tindakan kelas ini dengan prosedur sebagai berikut :
  1. Perencanaan (Planning)
  2. Pelaksanaan tindakan ( Action)
  3. Observasi dan evaluasi (Reflection)
  4. Revisi


 III.      Perencanaan Tindakan
1.     Skenario Rencana Tindakan dalam Pembelajaran
1)      Pra Instruksional (Pendahuluan)
a.       Melalukan Kegiatan Pembelajaran sesuai dengan jadwal atau roster.
b.      Meminta kesediaan salah seorang rekan guru untuk menjadi observatory.
c.       Memilih kelas yang akan dilaksanakan penelitian dan yang telah dipilih adalah Kelas V SDN 148/IX Petaling Kabupaten muaro Jambi.
d.      Mengobservasi kehadiran siswa.

2)      Instruksional
a.      Menyampaikan informasi umum bahan pengajaran
b.     Menyampaikan informasi beberapa masalah untuk dipecahkan memaluli diskusi kelompok siswa.
c.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah sesuai dengan masalah yang ditentukan.
d.     Membentuk kelompok diskusi yang beranggotakan 5 orang dan memberikan kesempatan dalam waktu tertentu untuk melakukan diskusi kelompok dalam mengkaji masalah yang telah diberikan.
e.      Meminta hasil laporan diskusi kelompok dan meminta kepada kelompok yang lain untuk menanggapinya dan sekaligus bertanya seputar permasalahan yang telah didiskusikan.

3)        Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar secara tertulis dengan jenis test objektif sebanyak 10 soal.

4)        Tindak Lanjut
Pemberian tugas dan tindak lanjut terhadap siswa supaya bisa memecahkan masalah yang ada dalam soal yang berbeda.

2.     Rencana Tindakan pada Siklus I, II
Berdasarkan scenario pembelajaran yang telah diuraikan diatas maka rencana tindakan yang akan ditetapkan dalam siklus I, II adalah sebagai berikut :

a.     Silkus I
1.     Menyampaikan informasi umum TPK.
2.     Menyampaikan informasi kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa dalam KBM.
3.     Menyampaikan informasi kegiatan umum mengenai materi pelajaran.
4.     Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi atau bahan pelajaran.
5.     Menyampaikan beberapa pertanyaan (telah disiapkan) untuk dipecahkan oleh siswa.
6.     Menghimpun siswa kedalam satu kelompok yang beranggotakan 5 orang untuk mendiskusikan pertanyaan – pertanyaan yang diberikan.
7.     Siswa diminta untuk memberikan tempat duduk berdasarkan kelompok dan setiap kelompok diberikan label I dan seterusnya.
8.     Masing – masing kelompok menyampaikan hasil, untuk menanggapinya, wakil siswa yang melaporkan didepan kelas diserahkan kepad kelompok.
9.     Guru menerangkan atau meringkas hal – hal yang dianggap penting mengenai pelajaran.
10. Melaksanakan evaluasi untuk mengukur hasil belajar secara tertulis dengan test objektif sebanyak 10 butir soal.

Bahwa hasil pengamatan siklus I tentang kelemahan proses akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

b.     Siklus II
1.     Menyampaikan informasi umum TPK.
2.     Menyampaikan informasi kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa dalam KBM.
3.     Menjelaskan materi pelajaran secara umum.
4.     Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang meteri atau bahan pelajaran.
5.     Menyampaikan beberapa pertanyaan (telah disiapkan) untuk dipecahkan oleh siswa.
6.     Mengatur anggota kelompok untuk menyeimbangkan kemampuan kelompok.
7.     Siswa diminta untuk membentuk tempat duduk berdasarkan kelompok dan setiap kelompok diberikan label I dan seterusnya. Dan diminta setiap kelompok untuk memilih ketua kelompok.
8.     Menugaskan setiap kelompok untuk mendiskudikan pertanyaan yang telah diberikan.





















BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

   I.       Hasil Penelitian
A.   Siklus Pra Tindakan
Siklus pra tindakan adalah siklus diaman proses pembelajaran belum diberikan tindakan seperti yang dimaksud dalam penelitian ini. Proses pembelajaran dilakukan sebagaimana biasa. Hal ini dilakukan sebagai acuan awal dalam menganalisa data – data pada penelitian ini.
Adapun hasil observasi pada siklus pra tindakan sebagi berikut :

Tabel 1 : Hasil Observasi Pada Siklus Pra Tindakan.

No
Komponen yang Diamati
Jumlah
Prosentase
1
Siswa yang bertanya
21
55,26
2
Siswa yang menjawab
19
50,00
3
Siswa yang mengomentari
11
28,95
J u m l a h
51
152,78

Tabel 2 : Nilai Hasil Balajar Pada Siklus Pra Tindakan.

No
Nilai
Jumlah Siswa
Jumlah Nilai
Prosentase
Keterangan
1
10




2
9




3
8
1
8
2,63

4
7
3
21
7,89

5
6
11
66
28,95

6
5
14
70
36,85

7
4
9
36
23,68

Jumlah
38
201
100

Rata – rata

5,29


Siswa yang tunas
4

10,53


B.    Pelaksanaan Siklus Tindakan I
     Pada Silkus I, tindakan yang akan dilakukan adalah :
1)         Menyampaikan informasi tujuan pembelajaran khusus (TPK)
2)         Menyampaikan informasi kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
3)         Menyampaikan informasi umum mengenai materi pelajaran.
4)         Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran.
5)         Menyampaikan topik yang telah ditentukan.
6)         Menghimpun siswa dalam satu kelompok berjumlah 5 orang untuk mendiskusikan topik yang telah ditentukan.
7)         Siswa diminta untuk membentuk tempat duduk berdasarkan kelompok dan setiap kelompok diberikan label nomor 1 dan seterusnya.
8)         Masing – masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya didepan kelas dan kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapi, wakil kelompok yang melaporkan didepan kelas diserahkan kepada siswa.
9)         Guru menerangkan atau meringkas hal – hal yang berpartisipasi dengan memberikan penelitian.
10)     Melaksanakan evaluasi untuk mengukur hasil belajar tindakan siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 3 Mei 2010. Dan jumlah siswa 38 orang, kelompok diskusi terbentuk 7 kelompok.

1.     Monitoring
a.      Objek
 Objek monitoring
1)     Pertisipasi siswa ( pada saat penerapan tindakan)
2)     Test hasil belajar.

b.     Instrumen
1)     Lembar Pengamatan,
2)     Pedoman Observasi, dan
3)     Daftar materi



c.      Hasil Monitoring
Hasil monitoring pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut :
1)     Pembelajaran terasa kaku
2)     Penyebaran anggota kelompok yang berkemampuan tidak merata
3)     Daa partisipasi siswa dalam proses pembelajaran tergambar pad tabel berikut.

Tabel 1. Data Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran IPS Pengamatan Siklus Tindakan I.

No
Partisipasi Siswa
Jumlah Siswa
Prosentase (%)
Keterangan
1
2
3
4
5
1
Baik
8
21,5

2
Cukup
11
28,95

3
Kurang Baik
6
15,79

4
Tidak Baik
13
34,21

Jumlah
38
100


C.   Pelaksanaan Siklus Tindakan II
     Siklus tindakan II dilaksanakan pada hari senin tanggal 10 Mei 2010. dan jumlah siswa yang hadir 28 (hadir semua ). Kelompok diskusika 7 Kelompok
1.     Monitoring
a.      Objek Monitoring
1)     Partisipasi siswa
2)     Test Hasil Belajar
b.     Instrumen yang dipergunakan
1)     Lembar Pengamatan
2)     Pedoman Observasi
3)     Dafter Nilai

2.     Hasil Monitoring
Hasil monitoring pelaksanaan tindakan Siklus II adalah sebagai berikut :
a.      Kerja dalam diskusi kelompok belum maksimal.
b.     Sebagian besar siswa belum berani mengemukakan pendapat, mengomentari pendapat teman.
c.      Sebagian kecil siswa ada yang berani mengajukan pertanyaan kapada kelompok penyaji dan meminta pendapat Guru.
d.     Menyelesaikan tugas kelompok dalam memecahkan masalah, masih ada yang belum tepat waktu.
e.      Ada siswa yang kurang menghargai pendapat atau hasil kerja kelompok.
f.      Data keaktifan dan keberanian siswa dalam proses pembelajaran IPS tergambar pada table berikut :
Tabel 1. Data Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran IPS pada Pengamatan Siklus Tindakan II
No
Partisipasi Siswa
Jumlah Siswa
Prosentase (%)
Keterangan
1
2
3
4
5
1
Baik
16
42,11

2
Cukup
6
15,79

3
Kurang Baik
3
7,89

4
Tidak Baik
13
34,21

Jumlah
38
100


Tabel 2. Data Partisipasi Siswa dalam Proses Diskusi Kelas pada Pengamatan Siklus Tindakan II
No
Partisipasi Siswa
dalam
Jumlah Siswa
Prosentase (%)
Keterangan
1
2
3
4
5
1
Mengajukan Pertanyaan
15
16,67

2
Memberikan jawaban
12
13,33

3
Mengomentari atau menanggapi
16
17,78

4
Kerjasama dalam kelompok
22
24,44

5
Membuat Kesimpulan (Rangkuman)
25
27,78

Jumlah
90
100







UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK  DI KELAS V SDN 148/IX PETALING














disusun oleh :
ETI SAEMANAH
NIM : 820055867




PROGRAM S- I PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER 8

TAHUN AJARAN 2009/2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Laporan Observasi Toko

LAPORAN OBSERVASI TOKO ALFAMART PETALING JAYA, SUNGAI GELAM, MUARO JAMBI ...